Tuesday, December 18, 2012

Sukses dalam empat langkah

Menjadi sukses itu adalah suatu tujuan, bisa juga suatu harapan atau suatu obsesi. Yang jelas itu adalah suatu perjalanan. Mengutip sejumlah sumber, bagi banyak orang sukses amat erat dikaitkan dengan pencapaian karir, aspek materi dan aspek sosial seseorang. Sah-sah saja bukan ? Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya untuk menjadi sukses dalam karir, hanya diperlukan 4 langkah sederhana ?

Satu : Tentukan dimana diri Anda berada dan kemana Anda akan menuju

Tentu harus jelas apakah Anda berencana untuk jadi pesulap atau pengusaha atau penyanyi. Tentukan dulu dimana posisi Anda sekarang sebelum tentukan arah kemana Anda akan mengarah. Anda coba refleksikan, apakah Anda punya suara yang menawan atau bakat negosiasi yang tangguh ? 

Anda ingin menjadi penyanyi top tetapi Anda lebih ahli bernegosiasi dan karir Anda justru semakin mengkilap sejak Anda menjadi kepala bidang pengembangan bisnis. Artinya ada yang salah bukan dengan ambisi Anda ? Apalagi jika realitanya rekan-rekan Anda stres berat dengan kualitas suara Anda saat berkumpul di karaoke di akhir minggu.... Waktunya untuk insyaf bukan ?

Penting juga untuk mengetahui dimana Anda berada saat ini dan siapa saja yang akan menjadi pesaing Anda dan siapa saja yang bisa mendukung Anda. Tanpa pengetahuan akan kedua hal ini Anda hanya akan patah arang, frustrasi dan demotivasi, karena merasa gagal, kesulitan untuk berkembang, tidak memperoleh dukungan saat terjebak dalam persaingan yang amat ketat.

Dua : Bermimpi, berimajinasi dan motivasi diri Anda

Setelah urusan arah dan pemetaan diri usai, waktunya untuk bermimpi, memompa imajinasi diri Anda untuk menjadi kreatif dalam upaya yang akan Anda lakukan, dan ujungnya mendongkrak motivasi diri Anda sendiri. Anda lah motivator utama diri Anda sendiri, bukan para motivator yang beken itu. Mereka bukan siapapun dan pastinya memberi motivasi untuk nafkah mereka. 

Imajinasi sering dibutuhkan sebagai katalis untuk kreativitas dan motivasi. Dan faktanya ini adalah suatu hal yang paling mudah dan paling murah di dunia. Sayangnya banyak orang yang underestimate akan hal ini... Bagaimana berani kreatif jika berimajinasi saja takut ?  Padahal tidak bayar, tidak sulit dan tidak melanggar hukum... walaupun kadang-kadang berimajinasi juga berdosa lho.... 

Berimajinasilah yang sehat dan konstruktif. Saat menetapkan tujuan akan menjadi pebisnis sukses, kita bisa memulainya dengan berimajinasi akan "saya mencoba menjadi penguasa pasar produk X dalam lima tahun dengan produk yang berorientasi pada selera lokal dan banyak dikonsumsi oleh orang-orang dengan selera etnik". Ini akan memancing imajinasi berikutnya : "bagaimana caranya menentukan pasar yang sesuai?" atau "produk yang seperti apa yang mudah diterima masyarakat?" dan sebagainya.

Tiga : Anda adalah dengan siapa Anda bergaul. Tentukan siapa saja orang-orang tersebut

Ini soal sulit. Orang tua bilang jangan pilih-pilih teman. Mungkin benar, tapi tidak sepenuhnya bisa saya setujui. Karena faktanya mayoritas orang menjadi miskin, menjadi pemabuk, bangkrut, dan bahkan menjadi kriminal karena pengaruh teman. Walaupun tidak sedikit yang sukses juga karena pengaruh teman. 

Intinya KOLEKSI lah teman sebanyak-banyaknya, SELEKSI lah teman yang pantas menjadi orang-orang yang ada di sekitar Anda. Lalu lakukan INTERAKSI yang optimal dan konstruktif sehingga Anda selalu menjadi orang yang terbarukan dan selalu terinspirasikan. Jika Anda salah langkah bukan tidak mungkin anda akan mengidap HIPERTENSI karena salah pilih teman, dan ujung-ujungnya Anda akan mengalami ELIMINASI dari dunia tercinta karena penyakit Anda tersebut.

Patut diingat, tidak semua orang yang secara natural dekat dengan kita adalah orang yang tepat untuk berada di sekitar kita. Sudah terlalu banyak contoh bahkan pasangan, anggota keluarga dan sahabat sejak kecil menjadi monster dalam hidup seseorang. Tidak perlu dibuang atau dijauhi, cukup dikelola dengan bijaksana dan menjaga "jarak aman" selalu. Setuju ?

Empat : Tentukan fokus, alokasi sumber daya yang dibutuhkan dan ciptakan 'brand' Anda

Fokus itu penting. Tirulah prinsip kaca pembesar yang mengumpulkan panas sinar matahari sebagai sumber daya untuk menciptakan api di titik fokusnya. 

Cerita menarik muncul dari sejarah pasukan Nazi Jerman memukul seluruh Eropa. Saat semua bangsa terlena dengan kemenangan di Perang Dunia I dengan strategi berperang di parit sepanjang garis pertahanan yang panjang, menyebar dan statis, bangsa Jerman mencoba kreatif. Muncullah ide untuk gunakan pemukul utama berupa divisi Panzer dengan kendaraan lapis baja yang cepat dan berdaya dobrak. Walaupun hanya sedikit, tetapi dipusatkan di satu-dua titik saja. Kita sama-sama tahu hasilnya bukan ?

Dari situ muncul brand. Brand menunjukkan kompetensi utama kita dan menjadi suatu garansi dari apa yang kita kerjakan. Saat kita mengkhianati brand kita sendiri maka kita akan jatuh. Kembali ke sejarah Nazi Jerman, setelah sukses dengan brand "Perang Kilat"-nya (Blitzkrieg), mereka terlena dan membuka banyak front. Mereka ulangi kebodohan aneka bangsa Eropa yang ditaklukkan di awal perang. Dan mereka kembali menjadi pecundang di Perang Dunia II.

Pertanyaan kuncinya : sudah tahukah Anda apa brand Anda, apa garansi yang Anda berikan dan apakah pasar Anda mengetahui kedua hal tersebut ?