Monday, June 25, 2012

20 Alasan Kenapa Anda Tidak Kaya


20 Alasan Kenapa Anda Tidak Kaya


Alasan kenapa anda bukan seorang milyarder (atau orang yang akan menjadi seorang milyarder) adalah sangat sederhana. Anda mungkin berpikiran bahwa anda mungkin tidak mengumpulkan uang yang cukup banyak, tetapi alasan yang sebenarnya sangat kecil hubungannya dengan jumlah uang yang anda kumpulkan. Intinya adalah bagaimana anda mengatur pengeluaran uang anda dalam kehidupan sehari-hari:

- Anda Cemas dengan Apa yang Tetangga / Kerabat Anda Pikirkan tentang Diri Anda

Jika anda bersaing dengan mereka atau dengan harta benda mereka, anda sebenarnya telah menyia-nyiakan uang hasil jerih payah anda dalam sebuah permainan yang hanya untuk memuaskan mereka tetapi tidak meningkatkan jumlah kekayaan anda.

- Anda Kurang Sabar

Sampai pada zaman kartu kredit sekarang ini, sangatlah sulit untuk tidak menghabiskan uang lebih banyak dari yang anda miliki. Ini bukanlah masalah utama sekarang. Tetapi jika anda selalu memiliki hutang kartu kredit karena anda tidak sabar menunggu sampai anda mengumpulkan uang yang cukup untuk membeli sesuatu secara tunai, anda sebenarnya sedang membuat yang lain menjadi semakin kaya sementara anda sedang menumpuk utang.

- Anda Mempunyai Kebiasaan Buruk

Baik itu merokok, minum, judi dan beberapa kebiasan buruk lainnya, sifat yang selalu menghabiskan banyak uang dapat mempengaruhi anda untuk menjadi kaya. Banyak orang tidak sadar bahwa timbal balik dari kebiasaan buruk mereka itu tidak akan muncul sekarang, bahkan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan perokok pasif disekitar anda, seperti keluarga anda yang nantinya harus anda tanggung juga biaya kesehatannya. Merokok merugikan kita jauh lebih besar dari harga rokok-rokok yang kita beli itu. Juga secara negatif memberi dampak buruk terhadap kondisi kekayaan anda karena harus membayar asuransi yang lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.

- Anda Tidak Memiliki Target Pencapaian

Sangat sulit untuk untuk menjadi kaya jika anda tidak menghabiskan waktu untuk coba merenungkan apa sebenarnya yang anda inginkan. Jika anda tidak mempunyai target, anda sepertinya tidak ingin untuk menggapainya. Anda perlu mempunyai moto bagi diri anda sendiri seperti, "Saya ingin menjadi seorang jutawan." Anda perlu meluangkan waktu untuk merencanakan target tabungan dan investasi anda dalam jangka waktu satu tahun dan pikirkan rencana-rencana untuk mewujudkan target tersebut.

- Anda Belum Siap

Hal-hal buruk terjadi pada siapa saja dari waktu ke waktu, jika anda tidak menyiapkan asurasi untuk sesuatu yang akan terjadi pada anda, segala kekayaan yang anda sudah kumpulkan mungkin dapat hilang dalam seketika.

- Anda Mencoba untuk Menghasilkan Uang dengan Cepat

Bagi kebanyakan dari kita, kekayaan tidak datang dalam sekejap. Anda mungkin berpikir bahwa orang yang menang lotre / undian adalah sangat banyak, tetapi sebenarnya kemungkinan anda kalah sebenarnya lebih besar. Keinginan anda untuk menjadi kaya dalam waktu singkat adalah suatu hal yang sia-sia.

- Anda Mengandalkan Orang Lain Untuk Mengatur Keuangan Anda

Anda percaya bahwa orang lain mungkin memiliki pengetahuan lebih baik dalam masalah keuangan daripada anda, dan anda pun mengandalkan pandangan mereka dalam memutuskan dimana anda seharusnya investasikan uang anda. Tetapi tak beruntungnya, kebanyakan orang-orang ini ingin membuat membuat mereka sendiri yang kaya, ini adalah tujuan utama mereka ketika mereka memberitahu anda bagaimana untuk menginvestasikan uang anda. Dengarkan nasehat dari orang-orang lain untuk mendapatkan ide-ide yang baru, tetapi anda sendiri harus cukup menguasai bagaimana seharusnya mengambil keputusan dalam berinvetasi.

- Anda Berinvestasi dalam Sesuatu yang Anda Tidak Kuasai

Anda dengar bahwa Bob telah menghasilkan banyak uang dalam melakukan sesuatu investasi, anda pun ingin mengikutinya. Jika Bob benar-benar telah menghasilkan banyak uang, dia bisa begitu mungkin karena dia memang mengerti apa investasi itu. Ikut menanamkan uang anda dalam investasi hanya karena orang lain juga telah berhasil menghasilkan uang dengan cara itu tanpa anda benar-benar mengerti bagaimana investasi itu akan membuat anda jauh dari menuju kaya.

- Anda Takut Secara Keuangan

Anda takut akan resiko makanya anda terus menaruh uang anda dalam bentuk tabungan yang sebenarnya adalah anda sedang kehilangan uang anda ketika tingkat inflasi sama tinggi dengan tingkat suku bunga tabungan anda, sampai sekarang anda masih menolak untuk memindahkan uang anda ke bentuk investasi yang lain yang dapat memberikan bunga lebih tinggi mungkin karena anda takut bahwa anda akan kehilangan uang anda.

- Anda Mengabaikan Keuangan Anda

Anda menentukan sikap bahwa anda telah cukup, bahwa keuangan anda akan bersirkulasi dengan sendirinya, bahkan anda berpikir jika anda sekarang memiliki utang, hal itu akan dapat diatasi pada kemudian hari. Tetapi sesungguhnya, dibutuhkan perencanaan khusus untuk bisa menjadi kaya. Mungkin tidak hanya satu dari sekian kebiasaan buruk anda diatas yang terus membuat anda tidak dapat menjadi seorang milyarder. Tetapi sebuah campuran dari beberapa kebiasaan buruk di atas yang membuat anda begitu. Cobalah untuk menyimak kembali daftar di atas, dan coba bayangkan. Jika anda ingin menjadi seorang milyarder,anda harus menghadapi hal-hal yang menghalangi anda untuk menjadi kaya itu, sebelum anda memanggil diri anda sendiri milyarder.

- Anda Terlalu Peduli Bagaimana Penampilan dari Mobil Anda

Sebuah mobil adalah sebuah alat transportasi untuk membawa anda dari suatu tempat ke tempat yang lain, tetapi banyak orang tidak melihatnya dengan cara seperti ini. Malahan, mereka menganggap mobil sebagai citra dari diri mereka sendiri dan menghabiskan uang banyak setiap dua tahun sekali hanya untuk mobil atau hanya untuk membuat orang lain terkesan saja daripada hanya mengendarai mobilnya untuk segala keperluan hidupnya dan menginvestasikan uang yang ada.

- Anda Merasa Anda Mempunyai Gaya Hidup

Jika ada punya keyakinan bahwa anda berhak untuk hidup dengan gaya hidup tertentu, pantas memiliki beberapa barang tertentu dan patut menghabiskan sejumlah uang sebelum anda dapat hidup dengan gaya hidup semacam itu, anda akan perlu untuk meminjam uang. Hutang yang besar akan membuat anda selamanya tidak akan menjadi kaya.

- Anda Kurang dalam Melakukan Pembagian Investasi

Ada alasan kenapa salah satu pepatah tertua bagi para penasehat keuangan berbunyi: "jangan menaruh semua telur anda dalam satu keranjang yang sama." Memiliki portofolio investasi yang dipisah-pisahkan membuat kemungkinan kekayaan anda untuk hilang semakin sedikit.

- Anda Mulai dengan Terlambat

Keajaiban menggabungkan bunga adalah cara paling bagus bila dilakukan dalam jangka waktu panjang. Jika anda sadar bahwa anda selalu mengatakan bahwa akan selalu ada waktu untuk menabung dan berinvestasi di dua tahun mendatang, anda akan sadar pada suatu hari nanti bahwa masa pensiun anda tinggal menghitung hari tetapi anda tidak menemukan apapun di dalam rekening pensiun anda itu.

- Anda Tidak Melakukan Apa yang Anda Sukai

Sebenarnya pekerjaan anda tidak selalu harus adalah pekerjaan idaman anda, anda hanya perlu menikmatinya saja. Jika anda memilih sebuah pekerjaan yang anda tidak sukai hanya untuk tujuan mencari uang, anda mungkin akan menghabiskan uang lebih banyak lagi hanya untuk menghilangkan stress yang anda dapat dari pekerjaan yang anda benci itu.

- Anda Tidak Suka Belajar

Anda mungkin akan berpikir bahwa sekali anda lulus dari sekolah tinggi, tidak perlu untuk sekolah atau belajar lagi. Sikap seperti itu mungkin hanya cukup untuk mendapatkan pekerjaan pertamamu atau membuat anda dapat bekerja saja, tetapi itu tidak akan pernah membuat anda menjadi kaya. Sebuah keinginan untuk belajar bagaimana memperbaiki karir dan keuangan kamu adalah esensinya jika anda ingin menjadi kaya.

- Anda Membeli Barang-Barang yang Anda Tidak Gunakan

Coba lihat-lihat isi di dalam rumah anda, di lemari, di kolong, di lantai basement, loteng dan garasi dan lihatlah apakah ada banyak barang yang anda beli tetapi tidak anda gunakan. Barang yang belum rusak namun kini teronggok itu adalah membuang uang anda dimana sebenarnya uang itu dapat digunakan untuk menambah jumlah kekayaan anda.

- Anda Tidak Mengerti Nilai

Anda membeli barang untuk sejumlah alasan yang lain tetapi bukan karena harga barangnya. Ini tidak terbatas hanya bagi mereka yang selalu berpikir perlu membeli barang-barang yang mahal saja, tetapi juga termasuk mereka yang selalu membeli barang yang paling murah namun cepat rusak. Carilah barang yang anda butuhkan namun dengan nilai terbaik, untuk investasi yang berguna di masa depan anda.

- Rumah Anda Terlalu Besar

Ketika anda membeli sebuah rumah yang lebih besar dari yang anda sanggup atau perlukan, anda akan berakhir dengan menghabiskan uang yang lebih banyak pada pembayaran utang, pajak yang naik, biaya perawatan yang lebih tinggi dan membeli lebih banyak barang untuk memenuhi isi rumah anda itu. Beberapa orang akan berpendapat beda dengan mengatakan bahwa harga yang akan naik dari sebuah rumah merupakan sebuah investasi yang bagus, tetapi kenyataannya adalah selain dengan cara menurunkan standar kehidupan anda, dimana yang lain tidak mau melakukannya, anda tidak akan dapat menggunakan atau menikmati uang anda karena rumah anda itu tidak akan pernah menjadi aset yang cair.

- Anda Gagal Meraih Keuntungan dari Kesempatan yang Ada

Kemungkinan terdapat lebih dari satu kesempatan yang mungkin telah anda lewatkan setiap kali anda mendengar cerita tentang seseorang yang telah sukses dan anda mungkin berpikir, " Saya seharusnya juga memikirkan cara itu." Terdapat banyak kesempatan yang sebenarnya terpampang di muka anda jika anda punya kemauan dan kebulatan tekad untuk menyimaknya



http://forum.detik.com/20-alasan-kenapa-anda-tidak-kaya-t250136.html

Ini 8 Tips Berhemat Hingga Rp 1 Juta Setiap Bulan


Ini 8 Tips Berhemat Hingga Rp 1 Juta Setiap Bulan



Jakarta - Sering merasa 'tongpes' tiap akhir bulan? Bingung harus menghemat pengeluaran yang mana lagi? Mungkin justru karena Anda tidak sadar bahwa pengeluaran remeh-remeh itulah yang termasuk boros. Pengeluaran untuk belanja makanan atau jajan berkontribusi besar dalam anggaran Anda setiap bulannya.

Dengan membuat rencana belanja yang matang, membuat keputusan cerdas dan mengubah beberapa kebiasaan, Anda bisa menghemat hingga Rp 1 juta setiap bulannya. Berikut ini ada 8 tips berhemat yang mungkin bisa Anda ikuti dengan mudah, seperti dilansir dari DailyFinance (22/6/2012):

1. Jangan jajan kopi tiap hari


Buat kopi sendiri di rumah atau kantor maka Anda hanya perlu mengeluarkan Rp 100.000-350.000 per bulan. Bandingkan jika Anda setiap hari membeli satu atau dua gelas kopi di gerai seperti Starbuck. Jika segelasnya berkisar Rp 30.000-60.000 maka pengeluaran jajan kopi Anda setiap bulan bisa mencapai Rp 1 juta lebih.

2.Bawa botol minum sendiri


Daripada setiap hari beli air mineral atau air oksigen di minimarket seharga Rp 3.000-10.000, bawa botol minum sendiri yang bisa diisi ulang di rumah dan kantor. Atau kalau mau sedikit repot sekaligus 'investasi', beli alat filter air yang bisa mengubah air ledeng jadi air minum. Ini juga bisa menghemat pengeluaran membeli galon air mineral. Cara ini bisa menghemat hingga Rp 800.000 per bulan.

3. Beli yang sedang musim


Saat belanja bahan makanan atau buah, perhatikan waktunya. Cari yang sedang musimnya supaya dapat harga lebih murah.

4. Jangan buang-buang makanan


Ingatlah masa kadaluarsa setiap bahan makanan yang Anda beli. Ratusan ribu uang bisa terbuang percuma jika sayur, daging dan bahan makanan lain terlanjur rusak sebelum Anda sempat memasaknya. Menurut Natural Resources Defense Council, rata-rata warga Amerika membuang makanan senilai US$ 40 (Rp 380.000) atau setara 15 kg setiap bulannya.

5. Beli ukuran besar


Hati-hati dengan produk-produk berkemasan praktis. Memang lebih mudah jika beli snack dalam kemasan kecil. Tidak memenuhi ruang di tas. Tapi kepraktisan ini mengenakan biaya lebih mahal, sekitar 40% dari harga bahan baku. Lebih baik beli kemasan reguler atau ukuran jumbo, lalu Anda bagi-bagi sendiri ke porsi lebih kecil menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang kali.

6. Jangan lihat merek


Coba beralih ke merek yang lebih murah atau lirik produk keluaran swalayannya. Menurut studi dari Private Label Manufacturers Association, selama enam minggu konsumen bisa menghemat 33% uang belanja reguler jika tidak memilih produk bermerek langganannya. Persentase ini setara dengan penghematan hingga Rp 300,000 per bulannya.

7. Hindari Makanan Beku


Mungkin Anda kira dengan membeli makanan beku yang bisa dimasak berkali-kali dalam waktu lama akan lebih hemat. Tapi tetap saja, ternyata membuat masakan dari bahan baku segar lebih murah. Dan lebih sehat tentunya.

8. Manfaatkan kupon diskon


Tak ada yang salah dengan kupon diskon karena memang Anda bisa menghemat lumayan banyak. Tidak perlu malu menggunakannya karena ternyata yang paling banyak menggunakan kupon diskon adalah golongan menengah atas.



http://forum.detik.com/ini-8-tips-berhemat-hingga-rp-1-juta-setiap-bulan-t447026.html

Smart Networking


Manusia adalah makhluk sosial, dan karenanya kebutuhan bersosialisasi menjadi penting sebagaimana layaknya makan, minum, rumah dan pakaian. Sulit membayangkan seorang manusia dapat dikatakan "normal" jika ia hidup seorang diri. Saya pribadi berkeyakinan akan terjadi suatu gangguan pada dirinya jika terlalu lama terisolasi tanpa adanya interaksi antara manusia dengan manusia lain.

Dalam kerangka berpikir secara fitrah manusia harus bergaul, maka wajar jika networking menjadi suatu bagian tak terpisahkan. Networking bisa kita terjemahkan secara luas, bisa berarti mencari teman, bisa berarti memperluas lingkup pergaulan, bahkan tidak terlalu salah juga jika diartikan mencari peluang bisnis sekalipun.

Lalu bagaimana halnya dengan kendala yang dihadapi sebagian orang yang merasa sulit networking ? Bisa karena memang pemalu, tidak tahu caranya, atau bahkan merasa ada kendala teknis, misalkan saja dana untuk bersosialisasi atau malah tidak tahu akses yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut. Sesungguhnya tidak terlalu sulit, jika kita coba ikuti beberapa tips ringan smart networking berikut ini.

1. Tetapkan 1 atau 2 minat.

Mungkin ada banyak sekali hal yang menarik minat kita, dari mulai serangga hingga politik. Sah-sah saja, namun menjadi lucu jika dalam networking kita memaksakan diri kita untuk memperluas pergaulan dengan mengikuti sebanyak-banyaknya komunitas minat tersebut. Tetapkan paling banyak 2 area yang menurut anda paling memungkinkan (dan paling bermanfaat bagi anda) untuk perluas network anda, sekalipun anda kurang tertarik pada area tersebut. Ini akan membantu anda untuk fokus dan memiliki kemungkinan berhasil lebih besar dengan rencana dan aksi yang terarah.

2. Tetapkan alokasi dana, waktu dan lingkup jelajah

Setiap upaya networking tentu memerlukan dana dan waktu. Serta tentunya memiliki domisili. Ada  baiknya di awal anda tetapkan untuk menetapkan berapa besar dana dan waktu yang akan anda investasikan untuk networking. Sebagai ilustrasi, seorang kawan memilih bergabung dengan klub otomotif merek tertentu sebagai sarana untuk networkingnya, kebetulan selain ia memiliki mobil merek tersebut ia juga melihat bahwa klub tersebut cukup besar dan merek tersebut amat populer di Indonesia. Sayangnya ia tidak mengukur sejak awal, aktivitas di klub ini sekalipun tidak semuanya mengeluarkan biaya ekstra, memerlukan waktu ekstra dan seringkali bentuknya adalah jamboree dan touring ke berbagai daerah. Ini tidak sesuai dengan kemampuannya yang memang tidak mampu mengemudi jauh dan tuntutan aktivitas kerja yang tidak memungkinkan banyak waktu luang. Akhirnya ia keluar dari klub setelah menyadari ia hanya jadi pelengkap penderita saja...

3. Disiplin, tetap luwes dan bersikap terbuka.

Kita akan temui berbagai orang dengan aneka pikiran dan latar belakang yang berbeda pula saat di suatu event dan lakukan networking. Pastikan anda tahu apa yang harus anda perbuat dan akan anda capai. Misalkan anda networking di kalangan praktisi pendidikan, pastikan bahwa tujuan anda tidak salah tempat. Melakukan networking untuk mendukung rencana anda berbisnis dan mencari pemodal tentu tidak tepat waktu dan tempat jika dilakukan di situasi ini. Sebaliknya, jika maksud tersebut anda terapkan di suatu event pertemuan bisnis, pastikan anda disiplin dengan tujuan anda.

Tidak perlu terlalu kaku, semua orang bisa kita anggap prospektif, dan analisis bisa kita lakukan setelahnya di rumah atau kantor. Fokus pada perkenalkan diri anda dan apa yang anda punya, ketimbang memaksakan tujuan anda di awal. Penting untuk selalu bersikap terbuka dan luwes. Saat ada pihak yang kurang interest untuk berinteraksi dengan anda, tidak perlu kecil hati. Tetap sopan, profesional dan ramah, anda akan tetap menjadi daya tarik bagi pihak lain yang menyaksikan sikap anda yang terbuka, luwes dan ramah.

4. Gunakan formula "3 DULU".

Formula 3 Dulu adalah suatu ringkasan rencana aksi dalam tiap event apapun yang anda maksudkan sebagai ajang networking. Itu adalah (1) Tersenyum lebih dulu, (2) Ulurkan tangan lebih dulu, (3) Bertanya lebih dulu. Inisiatif adalah kunci kesuksesan bergaul dan networking.

Tersenyum lebih dulu memberikan kesan positif bahwa kita seseorang yang ramah, sopan dan terbuka. Ini adalah suatu password universal bahwa kita makhluk sosial yang ingin berinteraksi positif dengan makhluk lain di depan kita.

Uluran tangan terlebih dahulu, tentu dengan bahasa tubuh yang positif dan ramah, menjadi tindak lanjut dari senyum kita bahwa kita ingin berkenalan dengan orang di depan kita.

Dan bertanya lebih dahulu, dengan tiga content wajib "Apa kabar ? Dengan Bapak/Ibu .... ? Dari ..... ?" menjadikan ritual perkenalan ada sepenuhnya di dalam kendali kita. Latihlah rangkaian aksi ini sehingga natural dan terasa hangat serta profesional. Siapa yang mampu menolak ajakan perkenalan anda ?

5. Persiapan : daftar pertanyaan dan alat perkenalan

Penting untuk kita persiapkan daftar pertanyaan yang terkemas dengan rapi, profesional, sopan dan positif. Siapkan setidaknya 5 atau 6 pertanyaan yang dapat membangun suatu percakapan hangat dengan kenalan baru untuk setidaknya selama 5-10 menit setelah ritual perkenalan berlangsung. Pertanyaan mengenai "dari perusahaan ........ ?", "bergerak di bidang ..... ?", "bagaimana pak situasi market saat ini ....?" dan selanjutnya akan menggiring kedua pihak pada percakapan yang positif. Ingatlah bahwa perkenalan bukan sebatas mengetahui nama lawan bicara kita namun lebih jauh dalam networking adalah kita mengetahui latar belakangnya.

Jika kita bertanya, tentu besar kemungkinan kita akan ditanya balik. Persiapan berikutnya adalah daftar jawaban akan pertanyaan-pertanyaan umum dari lawan bicara kita. Persiapkan jawaban yang ringkas namun efektif dan profesional. Misalkan pertanyaan "bapak bergerak di bidang apa ?", tidak perlu kita jawab mendetail seperti menjawab auditor atau wartawan. Siapkan jawaban yang ringkas mengenai bidang usaha kita, domisili, market utama, dan brand yang digunakan. Ini sudah memberikan gambaran yang relatif lengkap dan positif dalam kesempatan pertama.

Terakhir, jangan sampai kehabisan, atau parahnya tidak membawa, kartu nama anda ! Pastikan anda membawa stock yang cukup di saku anda atau di dompet kartu nama anda. Dan pastikan anda mengetahui dan mampu mempraktekkan courtesy dalam pertukaran kartu nama sesuai event yang akan anda hadiri untuk networking. Kesalahan kecil dalam ritual ini seringkali memberikan kesan buruk dan menyulitkan kita untuk interaksi selanjutnya.

6. Follow Up : Gunakan pola 1-2-3

Ada baiknya kita terapkan pola 1-2-3 dalam interaksi setelah event untuk mendukung maksud kita networking. Apa itu ? Artinya untuk tiap 1 orang kenalan baru yang kita peroleh, kita lakukan 2 follow up (sangat disarankan satu secara langsung misalkan menelepon, dan satu lagi secara tertulis, misalkan e-mail) sebelum 3 hari berlalu. Ini akan memperkuat kesan positif yang telah kita bangun dan menumbuhkan sugesti pada orang tersebut bahwa dirinya penting bagi kita. Follow up ini amat bermanfaat untuk kita lanjutkan dengan diskusi lebih jauh sesuai maksud kita, misalkan bisnis, atau sekedar memperluas jaringan.

Selamat networking !

on twitter @katjoengkampret | e-mail : katjoengkampret@aol.com

Sunday, June 24, 2012

Pareto rule in friendship

Hukum Pareto secara generik menyatakan bahwa 20% potensi akan berkontribusi atas 80% hasil dan sebaliknya. Hal ini sudah lama diketahui dan diterapkan di berbagai bidang ilmu : ekonomi, statistik, investasi, produksi, keuangan dan manajemen. Tahukah Anda ini juga berlaku dalam pertemanan?

Pepatah lama menyatakan "Anda adalah dengan siapa-siapa saja Anda bergaul". Ini benar. Dan Pareto Rule berperan di dalamnya.

Pareto #1 : 20% teman Anda adalah orang-orang yang berkontribusi atas 80% keberhasilan dan kemudahan dalam hidup Anda --» pilihlah baik-baik 20% tersebut dan mulailah kurangi interaksi dengan yang 80% tersebut

Pareto #2 : 80% masalah dan kesulitan Anda berasal atau setidaknya melibatkan 20% dari teman Anda --» siap-siap untuk mengkaji kemungkinan menjauhi 20% tersebut agar hidup Anda lebih sehat dan lebih sedikit menemui masalah

Pareto #3 : 20% teman Anda adalah pihak-pihak yang membuat Anda tetap "hidup" (keeps you alive), sementara 80% sisanya yang tidak ada pengaruhnya bagi Anda, bahkan celakanya mungkin hidup dari Anda --» no further comment, jaga baik-baik yang 20% dan jaga "jarak aman" dengan yang 80% lagi

Pareto #4 : 80% waktu-energi-emosi-uang Anda terbuang untuk "melayani" dan berinteraksi dengan 20% dari seluruh teman Anda --» Anda buang 20% ini maka Anda punya hidup yang lebih berkualitas karena ada 80% waktu-energi-emosi-uang yang bisa Anda gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat

Pareto #5 : 20% teman Anda adalah yang menghubungkan Anda dengan 80% jaringan Anda yang lain --» manusia adalah makhluk sosial, 20% ini lah yang tetap jadikan Anda makhluk sosial yang unggul karena terus membantu Anda perluas pergaulan Anda

Pareto #6 : 80% mood Anda (mood baik maupun mood buruk) amat dimungkinkan berasal atau setidaknya dipengaruhi oleh 20% orang di sekeliling Anda --» sedihnya, 20% ini seringkali adalah orang-orang terdekat kita, semoga yang 20% ini justru selalu membawa mood baik bagi diri Anda !

Dengan adanya social media dan teknologi, sedikit mengaburkan arti dan hakekat teman serta pertemanan. Untuk itu disarankan untuk sedikit mengesampingkan "teman" anda di jaringan sosial. Teman di facebook adalah teman dalam status teknologi, namun tidak termasuk dalam saran-saran di atas.

Dengan merujuk pada Pareto Rule pertemanan di atas, mulailah menyeleksi rekan-rekan Anda, karena sadarilah, Anda tidak mungkin menyangkal hal-hal berikut :
1. Waktu Anda terbatas, tidak ada cukup waktu untuk melayani semua orang
2. Uang Anda terbatas, bergaul perlu uang dan kadang Anda harus relakan "biaya sosial", mulailah selektif dengan berteman dengan mereka yang membuat Anda produktif, bukan konsumtif
3. Tenaga Anda terbatas, efektifkan dan efisienkan hal-hal yang Anda lakukan untuk hal-hal yang memang berguna, menyenangkan dan memiliki nilai tambah. Investasi di setiap hal!
4. Emosi Anda bukannya air di kolam ikan yang tanpa gejolak. Arahkan diri Anda kepada sumber emosi positif, yang membantu Anda tetap positif, terkontrol, produktif dan semangat.

Pilihlah rekan Anda secara selektif untuk Anda masukkan sebagai "inner circle" Anda, HANYA jika mereka :
1. Membuat Anda jadi lebih positif ketimbang malah jadi lebih negatif
2. Membuat Anda terjaga selalu keseimbangan dalam kata, pikiran dan perbuatan, ketimbang menjadikan Anda jagoan tanpa kontrol dengan attitude seperti "kompor"
3. Menjadikan Anda lebih terrencana, terkontrol, terjaga dan terpelihara : baik dalam aspek finansial, aspek emosional, aspek kebugaran fisik dan tentu aspek psikologis
4. Membantu Anda untuk menjadi lebih produktif ketimbang konsumtif
5. Membantu Anda untuk menjadi lebih religius dan memiliki disiplin tata nilai yang lebih baik dan seimbang
6. Membuat Anda lebih memiliki penghargaan dan rasa hormat pada keluarga, tanggung jawab dan diri sendiri

Selamat bersosialisasi dengan sehat.

On twitter @katjoengkampret
E-mail : katjoengkampret@aol.com
on twitter @katjoengkampret
katjoengkampret.blogspot.com