Friday, November 18, 2011

Morning Briefing


Setiap hari, saya selalu melewati lapangan kecil dekat tempat parkir sepeda di area parkir reserved kantor, yang dijadikan reserved parking untuk tamu VIP. Di lapangan itu, setiap hari, sekitar jam 8 pagi saat saya lewat setelah memarkir mobil, selalu sedang ada briefing pagi dari sekelompok polisi dengan seragam yang bercorak merah tua. Rupanya itu adalah kesatuan khusus di Polda Metro Jaya yang bernama Pam Obvit (Pengamanan Obyek Vital). Mereka ditempatkan di sini karena di area perkantoran ini terdapat sejumlah perwakilan negara asing dan organisasi multinasional.

Bukan soal itu yang hendak saya bahas tetapi soal briefing yang dilakukan. Beberapa hari lalu, saat saya berangkat sedikit lebih pagi, saya berkesempatan untuk mendengarkan lengkap apa yang di-briefingkan. Cukup menarik. Rupanya selain itu ritual resmi di kesatuan, itu juga memiliki tiga tujuan fungsional, yaitu (1) mengecek kesiapan anggota dan peralatan kerja yang digunakan untuk operasional hari ini, (2) menginventarisasi permasalahan yang terjadi di hari sebelumnya dan potensi masalah atau isu yang penting untuk hari yang akan dijalani, serta (3) menanyakan kabar masing-masing anggota. Ketiga poin ini menarik, terutama jika kita merasa seorang petugas pelayanan publik.

Pemimpin unit adalah seorang Inspektur Satu, atau setara dengan Letnan Satu. Beliau sudah tua, dan tampaknya seorang polisi karir yang memulai karir dari bawah. Pilihan kata-katanya amat efektif dan efisien, berwibawa dan terdapat impresi kebapakan, karena memang kebetulan anggotanya jauh lebih muda. Untuk penyegaran seringkali diadakan game kecil seperti mengundi siapa yang akan memimpin apel dan briefing di hari tertentu.

Saya sempat bertanya, apakah poin ketiga di atas penting ? Karena tampaknya itu tidak berkaitan dengan tugas pengamanan yang akan dilakukan. Beliau menjawab, "petugas saya bukan robot, mas. Mereka manusia, dan setiap manusia punya masalah serta daya tahan yang berbeda. Sementara, tugas kami membutuhkan personil dengan standar yang tinggi dan tidak akan mau tahu dengan masalah yang dimiliki anggota-anggotanya. Dengan cara demikian, kita sebagai tim akan memiliki kesempatan untuk saling jaga, saling bantu dan memperbaiki kerjasama. Kami bagaikan saudara".

Saya teringat masa saya bertugas sebagai pimpinan suatu unit layanan nasabah. Saya berpikir, mungkin bapak komandan ini akan mampu jalankan tugas dengan lebih baik ketimbang saya jika ditempatkan di unit layanan nasabah tersebut. Setidaknya untuk memastikan kesiapan team dalam menyongsong tugas hari ini, beliau lebih baik dari saya.

Semoga cerita pendek ini memberikan suatu pencerahan yang bermanfaat untuk kita semua. Seandainya ada tanggapan silakan berbagi disini.
Have a nice day @ work !

on twitter @katjoengkampret | e-mail : katjoengkampret@aol.com

No comments:

Post a Comment