Thanksgiving Day, atau hari mengucapkan Terima Kasih, adalah tema dari sejumlah sisi kehidupan di Amerika Utara dalam hari-hari mendatang. Kebetulan hari ini adalah Rabu malam dan esok adalah Kamis ke-empat di November, saatnya perayaan Thanksgiving Day di Amerika Serikat.
Mengenai Thanksgiving Day sendiri menurut situs wikipedia.orang adalah "Thanksgiving Day is a holiday celebrated primarily in the United States and Canada. Thanksgiving is celebrated each year on the second Monday of October in Canada and on the fourth Thursday of November in the United States."
Bagi saya yang seorang muslim, setiap hari adalah Thanksgiving Day, dan diekspresikan dengan ucapan syukur dan terima kasih pada sang pencipta : "Alhamdulillahi rabbil 'alamiin". Suatu ucapan yang setidaknya diucapkan 17 kali sehari sesuai jumlah rakaat shalat wajib. Apa yang terjadi via shalat tersebut dan apa yang dirayakan oleh orang lain dengan caranya, ada satu benang merah : mengekspresikan rasa Terima Kasih.
Mengapa mengekspresikan terima kasih itu penting untuk dilakukan? Ada beberapa alasan.. Berikut diantaranya :
1. Apresiasi. Rasa syukur dan berterimakasih (bukan kebetulan lho bahwa dalam bahasa Arab 'syukron' berarti 'terima kasih') adalah suatu apresiasi atas budi baik orang lain, atas suatu kondisi yang baik atau nikmat yang kita peroleh dari pihak lain (termasuk tentunya karunia dari sang pencipta). Apresiasi ini penting, terutama saat berurusan dengan sesama, dimana ini menunjukkan bahwa kita bermartabat, tahu cara membawa diri, dan tahu diri akan fungsi orang lain terhadap diri kita. Apresiasi ini akan mendekatkan kita dengan sesama, dan menjadikan sekat-sekat psikologis melemah. Silakan dicoba, saat kita apresiasi jasa seseorang dengan ucapan Terima Kasih yang tulus, hampir pasti senyum yang tulus adalah imbalan minimal yang akan Anda terima.
2. Konfirmasi. Ini penting, setiap hal membutuhkan konfirmasi. Dengan berterimakasih, kita memberikan suatu konfirmasi pada seseorang, bahwa "kita telah menerima dengan baik jasa yang telah diberikannya pada kita", ataupun suatu konfirmasi bahwa "apa yang Anda lakukan pada saya bermanfaat dan membantu saya". Imbasnya akan sangat positif. Selain senyum tulus, Anda akan memberikan kepastian pada orang yang Anda berikan ucapan Terima Kasih bahwa tindakannya benar, bermanfaat dan membantu orang lain. Dengan demikian akan memupus keraguan yang mungkin muncul saat seseorang hendak lakukan hal baik pada orang lain, Insya Allah.
3. Mencerahkan. Coba berikan saya suatu alasan, mengapa ucapan Terima Kasih yang tulus tidak akan mencerahkan suasana hati penerimanya dan pemberinya? Ucapan ini, bersama dengan "tolong" dan "maaf" adalah paspor masuk ke situasi apapun, bahkan selalu ada di buku panduan wisata apapun dalam berbagai bahasa. Mengapa? Karena kata-kata ini melunakkan hati, menepis rasa asing dan jauh secara emosional, serta merekatkan pribadi-pribadi karena mengedepankan persamaan. Bukankah suatu apresiasi dan konfirmasi menandakan persetujuan bersama akan suatu hal?
4. Empati dan "Basic Emotional Needs". Bukan rahasia lagi selain haus air, haus kejayaan dan haus kebahagiaan, manusia diciptakan juga dengan rasa haus akan perasaan dihargai dan dibutuhkan. Inilah sisi lain dari manusia manapun di dunia ini sejak lahir hingga tua. Ini pulalah yang menjadi "titik sentral" dari aspek emosional manusia manapun. Kemampuan kita menangkap kebutuhan ini dan mencoba memahaminya dengan proporsional adalah suatu kecerdasan empatik. Dan ungkapan Terima Kasih yang tulus adalah suatu bentuk empati yang sempurna dari suatu manusia ke sesamanya.
5. Perlindungan dari penyakit hati. Ada yang pernah lihat orang yang berterimakasih dengan tulus selalu tapi menjadi sosok yang culas, jahat dan khianat? Sulit loh dapat contoh tersebut... Kemampuan berterimakasih akan lindungi kita dari rasa dengki, rasa iri, rasa amarah, pikiran jahat dan sikap khianat. Tanpa berpanjang-panjang, silakan coba dan buktikan sendiri kebenaran kata-kata tersebut!
Jangan tunda atau tahan ungkapan Terima Kasih Anda. Ekspresikan dengan wajar, tulus dan empatik. Mengutip suatu pesan di media sosial twitter yang saya peroleh sore ini : @heatherecoleman: "Silent gratitude isn't much use to anyone." ~G.B. Stern. Memiliki perasaan berterimakasih namun tidak diungkapkan adalah sama saja bohong, tidak ada maknanya, dan bahkan aneka benefit yang terkandung di dalamnya juga akan menguap dengan cepat....
Satu lagi, ungkapan bagus dari dunia bisnis, datang dari situs RainToday.com dengan ungkapan "Empathy and Sensitivity Lead to Strong Client Relationships". Bukankah suatu ungkapan Terima Kasih yang tulus adalah bentuk empati dan kepekaan?
Mari kita bersama-sama gerakkan diri dan jiwa kita untuk lebih aktif ekspresikan rasa Terima Kasih kita, dimulai dengan ungkapan syukur pada sang pencipta yang maha pemurah, Alhamdulillah. Semoga hidup kita selalu dalam lindunganNya dan tercerahkan selalu.
Selamat malam dan semoga Anda selalu berada dalam keadaan berterimakasih.
On twitter @katjoengkampret | e-mail: katjoengkampret@aol.com
No comments:
Post a Comment