Wednesday, June 15, 2011
Leader in Crisis, Leader for Growth, Leader of Change
Ada banyak ketidakpastian dan tantangan yang akan dihadapi semua organisasi dimanapun di dunia ini. Hal-hal itu membutuhkan ketahanan dan daya dobrak organisasi yang konsisten dan adaptif. Untuk mencapai tingkat konsistensi dan adaptasi yang diperlukan untuk bisa bertahan pada kurun waktu yang lama, dibutuhkan suatu prototype kepemimpinan. Ada tiga kategori kepemimpinan yang sebenarnya dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan tersebut : Leader in Crisis, Leader for Growth, Leader of Change.
Ketiga hal tersebut : Krisis, Pertumbuhan dan Perubahan, adalah hal-hal yang menghancurkan dan mematikan 99% dari usaha dan bisnis di dunia. Apakah Anda bisa sebutkan hal lain di luar ketiga hal tersebut sebagai penyebab collapse-nya suatu bisnis ? Hampir semua bisnis remuk redam karena gagal mengantisipasi dan survive di saat krisis, dan atau gagal mencapai tingkat pertumbuhan yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup, dan atau gagal dalam beradaptasi dengan perubahan (cepat) yang terjadi di landscape bisnis yang ditekuninya.
Pernah mendengar soal salah satu pionir toko kaset lux di Jakarta dan Bandung ? Toko tersebut sempat menjadi trendsetter dan bagian dari lifestyle sejumlah besar generasi muda di awal tahun '80an dan '90an. Tahun lalu toko itu gulung tikar dan menyisakan satu outlet terakhir yang sepertinya juga tidak akan lama lagi. Secara singkat pemilik dan pengelolanya hanya mengeluhkan "sulit bersaing dengan musik digital dan perubahan selera konsumen". Sesederhana itu kah masalahnya ? Tidak.
Toko itu memang gulung tikar karena dagangannya tidak laku. "Nenek-nenek juga tau" kata anak SD. Artinya toko tersebut gagal mencapai tingkat pertumbuhan yang diperlukan untuk bertahan hidup. Dan pada saat terjadi krisis, minimal krisis penjualan, tidak ada terobosan dan kepemimpinan yang cukup untuk mengantisipasi krisis tersebut dan menyeretnya keluar dari masalah untuk tetap bertahan hidup.
Namun yang paling kurang dari sudut pandang saya adalah toko tersebut tidak memiliki Leader of Change. Seorang Change Manager. Toko tersebut gagal mengantisipasi perubahan landscape di industrinya, bahwa orang malas ke toko kaset dan CD lagi, bahwa CD dan DVD bajakan tidak mampu dikendalikan pemerintah, dan bahwa internet telah merajalela dan memberi fasilitas tak terbatas pada konsumen musik untuk belanja lagu-lagu idaman dari sudut kamar tidur mereka.
Pada akhirnya, ketiga jenis leader di atas mutlak perlu ada, punya salah satu kualifikasi di atas sudah lumayan sebenarnya sebagai seorang manajer. Jika bisa punya dua, akan lebih baik lagi apalagi jika satu diantaranya adalah kualifikasi sebagai Leader of Change. Tapi dengan memiliki ketiganya dalam sosok Anda, itu benar-benar Midas, tangan emas.
Apa kualitas yang harus dimiliki dan dipupuk untuk dapat memiliki kualifikasi atas ketiga jenis leadership tersebut ? Setidaknya ada enam hal berikut :
1. Ketajaman mengendus perubahan, trend dan mengidentifikasi impact-nya serta cakupannya terhadap kelangsungan bisnis dan performa bisnis
2. People Skill, kemampuan menggerakan sumber daya manusia, memotivasi dan memberi visi untuk berkontribusi pada kinerja terbaik mereka
3. Penguasaan atas akses informasi, baik yang berhubungan langsung dengan kondisi pasar, maupun terkait komponen kontributor sukses perusahaan
4. Kemampuan berinteraksi dengan komponen krisis dan sumber potensial penyebab krisis, untuk dapat mempersiapkan antisipasi dan respon positif terhadap krisis untuk tetap dapat bersikap optimis yang realistis
5. Disiplin atas visi dan misi organisasi, disiplin atas kualitas proses dan hasil kerja, serta disiplin atas etos pengembangan dan ketahanan organisasi
6. Fleksibilitas dan Kreativitas dalam menciptakan peluang, terutama dalam konteks pengembangan organisasi dan penciptaan daya saing organisasi
Sudahkah anda miliki hal-hal tesebut ?
Follow us on twitter @katjoengkampret
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment