Tuesday, July 17, 2012
Berpikir Seperti Orang Sukses
Ingin sukses ? Siapa yang tidak ?
Tapi apa ukuran sukses yang dipakai ? Banyak, bisa apa saja, dan sebaiknya Anda tetapkan kriteria tersebut sesuai dengan nilai yang Anda percayai.
Lalu bagaimana cara menuju sukses ? Banyak, tapi kita mulai dari berpikir seperti orang sukses. Apa saja tuh ? Coba simak Magnificent Seven Tips berikut ini :
1. Memaksimalkan hal positif dan meminimalkan hal negatif
Orang sukses umumnya pandai dan jeli dalam menilik mana hal yang baik dan yang tidak, namun lebih jauh lagi, mereka tidak menolak atau menerima begitu saja. Orang sukses tidak menyalahkan siapapun atas hal yang negatif, mereka melakukan hal yang konstruktif dengan mereduksi dampaknya dan menjadikan hal negatif sebagai komponen penyeimbang. Di sisi lain, mereka selalu berusaha mencari celah untuk menjadikan hal positif menjadi semakin menguntungkan.
Lalu apa bedanya dengan mereka yang tidak sukses ? Si loser umumnya sibuk meratapi dan menyalahkan aneka pihak atas hal negatif dan membiarkan dirinya "tergulung" dampak negatif tersebut, bahkan sampai lupa untuk memaksimalkan potensi dari hal positif. Seringkali malah mereka tidak tahu ada hal yang positif.
2. Mengembangkan spiritualitas diri
Tidak bermaksud mengasosiasikan poin ini dengan religiusitas, namun faktanya nyaris tiap orang sukses memiliki aspek spiritualitas yang kental. Selalu muncul aspek spiritual dalam langkah-langkah yang diambil, dan ujungnya menciptakan ABC (attitude-behavior-character) yang unik, menarik dan mendukung kesuksesannya.
Sementara bagaimana dengan mereka yang tidak sukses ? Disebutkan 5 sikap umum para pecundang : harga diri yang terlalu tinggi, negatif dan pesimistis, di sisi lain arogan dan sombong, merasa sukses dan kegagalan tidak terkait dengan Yang Maha Kuasa, serta keserakahan dalam berbagai bentuk dan tingkatan.
Pernah mendengar bahwa orang sukses umumnya (diam-diam maupun terbuka) memiliki jiwa sosial yang tinggi dan idealisme dalam menyikapi kesuksesannya dalam bentuk keinginan berbagi dan menjadikan orang lain sukses pula ?
3. Percaya pada diri sendiri
Tidak ada orang sukses yang tidak percaya diri. Mungkin ada si sukses yang pemalu dan tertutup, tetapi mereka bukanlah orang yang tidak percaya diri. Kita tengah ramai membahas kemenangan Jokowi di putaran pertama pemilihan gubernur baru-baru ini. Wakilnya menyebut bahwa sosoknya adalah amat sederhana, santun, cenderung tidak menonjol dan tidak suka menonjolkan diri, serta tidak sadar jika ia pintar. Bahkan seringkali tidak meyakinkan tetapi ia sendiri yakin akan gagasannya. Faktanya : nyaris semua gagasannya terlaksana dengan baik dan berbuah manis di pemerintahannya di lingkup kota Solo.
Saat seseorang tidak percaya diri, ia cenderung menjadi defensif, menarik diri, negatif, pesimis dan bahkan mencari pembenaran atas kemunduran sikapnya. Inilah ciri yang paling mudah ditemui dari mereka yang tidak sukses. Mereka selalu sukses mencari alasan untuk kegagalan atau ketidakmajuan mereka. Sukses yang negatif !
4. Membangun reputasi dan 'brand'
Reputasi dan brand yang dimaksud tentu adalah dalam konteks yang positif dan membangun. Keduanya terbangun di atas ABC (attitude-behavior-character) yang baik dan kuat. Nyaris semua orang sukses memiliki sikap yang progresif dan positif, memiliki kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif dan optimis, serta memiliki karakter yang kuat dengan dukungan nilai-nilai yang positif. Secara perlahan dan tidak disadari, semua hal tersebut sebenarnya menjadi suatu "merek" yang akan berperan besar dalam kesuksesan seseorang.
Bagaimana dengan para pecundang ? Umumnya terasosiasi dengan reputasi dan merek sebagai pemalas, sedang-sedang saja, suka menunda, seadanya.... dan parahnya selalu memiliki alasan untuk menjustifikasi cap buruk yang melekat pada diri mereka.
5. Berpikir terbuka, optimis dan realistis
Siapa yang bisa menerima ide bahwa manusia bisa terbang ? Manusia bisa menyelam hingga kedalaman ribuan meter ? Manusia bisa mendarat di bulan ? Tidak ada satupun di masa-masa dimana gagasan itu awalnya dikemukakan secara terbuka. Kemampuan berpikir terbuka atas segala kemungkinan dan masukan, dikombinasikan dengan sikap optimis yang realistis secara konsisten akan menggiring ide yang paling liar sekalipun untuk dapat diterima dan diwujudkan.
Ingat cerita Colombus dan telurnya ? Bahkan saat Colombus berhasil menunjukkan cara mendirikan telur rebus pun lawan-lawannya masih berseloroh "jika demikian maka kita juga bisa". Itulah sebabnya kita mengenal nama Colombus dan tidak mengenal satupun nama dari 12 orang penentangnya tersebut.
6. Win-win Solution secara persisten
Tidak ada yang suka kalah dan dikalahkan. Dan tidak ada yang bisa sukses sendirian selamanya. Kedua hal itu menjadi dasar mengapa kita harus selalu persisten dan konsisten untuk mengupayakan solusi terbaik bagi semua pihak. Untuk apa ? Agar tidak ada yang merugi, dan tidak ada yang tidak didukung. Yang harus dihindarkan adalah kemenangan besar hari ini untuk kalah besar esok hari. Sialnya saat kita kalah besar esok hari tidak ada tangan yang bisa menarik diri kita untuk bangkit kembali. Mengupayakan win win solution secara persisten akan menggiring semua pihak membentuk aliansi yang strategis dan positif, karena sama-sama merasakan manfaat berinteraksi dengan diri kita.
7. Melayani sembari mengembangkan value
Nyaris semua orang sukses memiliki kunci kesuksesan yang sama : melayani dan mengembangkan value. Apapun pekerjaan, bidang usaha dan keahlian kita, pada dasarnya ditujukan untuk melayani dan memberikan nilai tambah. Bahkan seorang presiden pun sebenarnya bertugas melayani rakyatnya dalam pengelolaan negara bukan ?
Arogansi dan aneka keengganan untuk melayani hanya akan memperburuk keadaan dan mempersulit jalan seseorang menuju sukses. Dan ini adalah salah satu ciri yang paling mudah ditemui di mereka yang menjadi pecundang. Ada yang pernah melihat pengamen yang serius, berusaha merdu dan tampil sopan serta simpatik memperoleh imbalan sukarela yang lebih besar dan diberikan dengan senyum dari pemberinya ?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment